BOOKING TIKET PESAWAT

Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik

Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik. Info sangat penting tentang Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik

Dalam situsnya, Indoleaks mengaku mulai mengudara per 10 Desember 2010. Hari ini dipilih sekaligus untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia Sedunia. "Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks. Kami akan terus mendobrak kebuntuan informasi, dengan mempublikasikan hak kita yang bernama informasi. Bagi kami, diamnya orang tertindas, lebih hina dari penindas itu sendiri. Mari kita bersuara. Mendobrak kebuntuan informasi," Sudah selama 3 tahun belakang ini Pulau Bali menjadi ajang tahunan event Bali Democracy Forum (BDF) atau ajang tukar fikiran dan pengalaman mengenai demokrasi antar bangsa sejak 2008 lalu. Pada tanggal 9 hingga 10 Desember 2010 di Nusa Dua Bali adalah penyelenggaraan yang ketiga. Democracy Forum (BDF) III ini diikuti oleh 71 negara. Tahun ini penyelenggaraan Democracy Forum (BDF) III mengambil tema "Demokrasi Untuk Peningkatan Perdamaian dan Stabilitas". Aristoteles boleh jadi mencetuskan ide mengenai sistem pemerintahan demokrasi di tanah Yunani, namun sejak tiga tahun lalu demokrasi membumi di Pulau Dewata, Bali, melalui Forum Demokrasi Bali (BDF). Berawal dari ide untuk menggagas sebuah ajang tukar pikiran dan pengalaman mengenai demokrasi, Pemerintah Indonesia menggelar BDF di ujung 2008. Kotabumi. Lampung Utara. Bertempat di pulau seribu pura itu, bersama dengan Australia, Indonesia menjadi ketua bersama BDF I. Dan kemudian berturut-turut adalah BDF II yang digelar pada 2009 bersama Jepang dan BDF III pada 9-10 Desember 2010 bersama dengan Korea Selatan. Tiga tahun sukses menggelar ajang diskusi demokrasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis BDF akan semakin berkembang dan menjadi ikon bagi dialog antarbangsa untuk mengembangkan nilai dan praktik demokrasi. "Saya sendiri optimis forum ini semakin berkembang menjadi satu ikon bagi dialog antarbangsa dan negara dalam mengembangkan nilai dan praktik demokrasi," ujar Presiden saat memberikan pernyataan pers bersama Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak sebagai :"Chairman" dan "Co-Chairman" BDF ke-3 di Nusa Dua, Bali. Ia mengungkapkan kegembiraannya karena peserta BDF semakin bertambah dari tahun ke tahun. BDF III yang bertema "Demokrasi Untuk Peningkatan Perdamaian dan Stabilitas" diikuti 71 negara dan peninjau, atau meningkat dibandingkan kali pertama digelar pada 2008 yakni sekitar 40 negara dan peninjau, dan 48 negara dan peninjau pada 2009. Presiden pun berharap jumlah peserta yang semakin bertambah dapat memperoleh manfaat yang nyata dari penyelenggaraan BDF yang digagas olehnya itu. BDF, jelas dia, tidak dirancang sebagai forum untuk mendikte atau menilai pelaksanaan demokrasi di suatu negara. Harapan Yudhoyono memperoleh jawaban dari sejumlah kepala negara atau menteri luar negeri negara sahabat yang hadir dalam BDF III dan mengemukakan apresiasinya pada Indonesia atas keberhasilannya menyelenggarakan BDF. Sebut saja Presiden Lee Myung-Bak yang mengakui signifikansi BDF untuk perkembangan kehidupan demokrasi di kawasan Asia setelah ia hadir dan bertindak sebagai co-chair dalam forum tersebut. "Harapan saya, negara-negara lain di Asia akan mendapatkan komunikasi berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka untuk memajukan demokrasi," ujarnya. Ia juga memuji kemajuan kehidupan demokrasi di Indonesia sehingga dinilai tepat untuk menjadi penyelengara BDF. Kemudian Menlu India Srimari Preneet Kaur mengatakan bahwa BDF telah menjadi suatu forum rutin di kalender negara-negara demokrasi di Asia dan di penjuru dunia sedangkan Menlu Iran Manoucher Mottaki yang menyambut baik diinisiasinya BDF sebagai ajang dialog demokrasi.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger